Cinta akan termulai dengan tanya, tanya apa dan mengapa ?
lalu cinta akan menjawabnya “ Tak usah tanyakan itu, masuklah dan cari cintamu
sedemikian yang kau ingini ! sebagi sebuah lamunan di pagi hari , atau hanya
merupakan bayangan di malam nanti , lalu kau tertidur dengan mimpi di sertai
cinta itu sendiri.
Dan kau pun akan masih bertanya di pagi hari, saat matahari
membuka matanya yang menerangi semua duniamu , dan tetaplah waktu itu kau
bertany a “ Di mana cintaku, dan angin hanya tersenyum , lalu berkata “
Bukankah cintamu sudah kau dekapi di bantal dan guling ? atau kau menidurkannya
dalam kolong hatimu hingga cinta merasa sesak dan kegelapan.
Dan , saat itulah kau mulai perjalanan, perjalanan di pagi
hari dengan cintamu sendiri, melewati batang hari , lalu kau seka peluh dengan saputangan merah
jambu, “ Lelah rasanya mencarimu hei cinta, tappi mentari semakin terik seakan
mengajakmu untuk selalu tak terpekik dan “ Berjalanlah !, katanya.
Lalu kau lewati jembatan , dan selalu engkau berucap “
Inikah jalan untuk aku mencari cinta ? tapi tetaplah terik walau masih untung
desiran angin masih mmenyegarkan perjalananmu , ya perjalanan untuk sebuah
pencarian,dan kau semakin lelah berjalan , terseok dan sesekali jatuh , dan
bangun lagi , lalu ada tanya untuk sebuah tanya ketika cinta datang
menghampirimu “ dari mana kau datang dan untuk apa mencariku , dalam nanar kau
masih berucap menjawab pertanyaannya “ agar aku tahu cinta itu apa dan mengapa
“ lalu kau pingsan dan meninggalkan pena ini dan berhenti menulisi hari ,
sampai kau sadar kembali ,
EmoticonEmoticon