Dedemit Pasir Kondang
Secara umum manusia menyebutnya
hantu, tetapi di beberapa daerah atau mungkin juga di daerah sobat misteri
tinggal mugkin ada banyak nama untuk yang bernama hantu ini, semisal dedemit,
jurig , gederuwo dan banyak sebutan yang serem serem bagi sihantu yang
menakutkan ini.
Begitu pula di daerah penulis
sobat, sebutan yang lebih familiar dan populer untuk si hantu ini adalah jurig
dan dedemit, walau pun hal itu tetaplah yang di sebut hantu hantu juga pada
akhirnya, sesuatu yang menarik untuk kita ceritakan , tetapi di lain sisi juga
kadang dapat menakutkan diri kita juga.
Dan begitulah yang terjadi pada
pemuda yang kita sebut si Aris canel ini, dia ceritakan ini pada penulis yang
kebetulan pada saat kejadian sedang nongkrong di depan rumah menikmati damainya
malam dan juga sepoi angin malam yang penulis rasa amat menyegarkan belum
pernah sobat merasakannya ?.
Lalu sobat misteri, apakah yang
terjadi dan di alami oleh si aris canel ini ? ya , sobat yang di alaminya nggak
jauh beda dengan judul misteri kita di atas, dalam kegelapan malam ia dan dua
rekannya tergopoh gopoh dan terlihat capai, sepertinya mereka habis berlari,
tetapi ada apa ? itulah tanda tanya dalam hati penulis simpan dulu , hal ini
melihat keadaan mereka yang perlu tenang dan menanyakan apa gerangan yang telah
terjadi ?.
Penulis hanya memndangi mereka
saja yang terduduk seaka menjatuhkan diri, bersandra di dinding rumah, sobat
misteri, setelah tenang dan penulis beri mereka air minum, barulah mereka
menceritakan apa yang mereka alami tadi, Si Aris yang berbicara.
Tadi sore kita pergi kedaerah
sana katanya , telunjuknya menunjuk ke arah yang ia sebutkan, bertemu kawan lam
dan asyik ngobrol maklum udah lama nggak ketemu, kangen mungkin !. Dan akhirnya
malam tiba, tetapi ada tujuan lain selain main, apa itu ? sebagai anak muda
tentu saja cari cari gebetan ! dan dapat juga akhirnya sampai mereka masuk ke
rumah gadis tersebut eh keasyikan ngobrol dan malam terus merambat.
Salah satu dari mereka mengajak
pulang, Ris udah malam nih ayo kita pulang ! dan Si Aris pun mengiyakan ,
memang malam sudah ada sdikit larut sekira jam 11 –an dan mereka pun pamit .
Dan sobat rupa rupanya mereka lupa bahwa malam ini adalah malam jum’at !.
Mereka pu berjalan beriringan
bertiga, sampai di ujung kampung hati mereka di liputi perasaan sedikit seram
melihat kegelapan malam,apalagi tadi sore turun hujan lumayan deras, tetapi apa
boleh buat mereka memberanikan diri untuk pulang, lagian nggak sendirian kan ?
selam perjalanan mereka mengobrol untuk menghilangkan rasa takut yang nggak mau
hilang juaga sobat.
Akhirnya mereka tiba di
pertengahan jalan yang mereka tempuh , di mana itu adalah pasir danada sebuah
pohon asem yang tumbuh lumayan besar ! baru saja mereka melewati pohon tersebut
tiba tiba , mulanya ada sesuatu yang terinjak , menggumpal dan kenyal dan
katanya mereka tahu itu semua dan mereka seakan tak mengindahkannya, malah
mempercepat jalan di tanah becek dan agak licin bekas hujan tadi.
Mereka agak sedikit lega, apa
yang di takutkan telah terlewati, tetapi tiba tiba sebuah suara memanggil
manggil dari arah belakang kedengarannya dan sepertinya itu suara seorang
wanita, mereka terhenti sejenak dan saling pandang dan tak tahu apa yang ada
dalam benak masing masing ! berbarengan merekamenengok ke arah suara tersebut
da tanpa komando mereka seakan lupa akan apa pun yamg ada di depan , he he
kebayang kata mereka , mereka saling sikut dan saling dorong untuk bisa berada
paling depan.
Si Aris berkata, baru kali ini
aku melihat hal seperti itu, seorang wanita dengan melayang layang seakan akan
mengejar mereka, rambutnya yang panjang terhibas angin sungguh mengerikan !
belum lagi bau anyir yang mereka tak tahu bau anyir apa itu ! matanya yang
tajam seakan akan ingin menerkam itulah yang membuat mereka pontang panting , capai
sekali ! keluh si aris tetapi untung kita selamat lalu iamenengok ke dalam
rumah penulis, ada apa ris? Tanya penulis, jam berapa ini ? tanyanya. Baru juga
hampir jam 12 ris lagian malam jum’at sekarang ! kata penulis
sekalianmengingatkan, si aris nampak terkejut , pantas saja dedemit itu muncul,
aku lupa ini malam jum’at katanya , seakan ia baru sadar.
Ia pun beranjak pergi dengan
ketiga temannya meninggalkan penulis yang tersenyum, he he kengerian itu memang
menakutkan tetapi menarik untuk di ceritakan, seperti cerita ini, salam
penulis.,
EmoticonEmoticon